Translate

Cara Pasang dan Kumpulan situs Animasi untuk di pojok blog

Senin, 03 Desember 2012


Makalah Ict dalam pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisaai teknologi informasi tidak dapat dihindarkan lagi dan peran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) telah merambah di segala bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Beberapa jenjang sekolah, termasuk sebagian kecil sekolah dasar, kini para siswa telah diberi sebuah mata pelajaran yang berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi sehingga diharapkan para siswa setidaknya sudah tidak asing dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan tersebut.
Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan belajar sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu manusia
untuk dapat belajar secara cepat. Dengan demikian selain sebagai bagian dari
kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diajarkan sebagai salah satu mata pelajaran Keterampilan yang pelaksanaannya dapat dilakukan secara terpisah atau bersama-sama dengan mata pelajaran keterampilan lainnya.
Keharusan guru dalam mendorong dan mendukung siswa kearah kreatif pemanfaatan TIK mutlak dilaksanakan. Untuk itu peranan guru sangat dibutuhkan demi keseimbangan penguasaan dan pengemasan informasi yang bakal dihadapkan dan disajikan kepada siswanya. Sebagian besar kondisi guru masih belum optimal, bahkan masih banyak yang belum dapat memanfaatkan kemajuan TIK atau dengan kata lain masih gagap.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan penggunaan TIK dalam pendidikan?
2. Sejauh mana pemanfaatan TIK oleh guru?
3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam pemanfaatan TIK dan upaya mengatasinya?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1 TIK dan upaya untuk mengatasinya. Memenuhi tugas UTS Mata Kuliah Dasar Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
2. Sebagai penambah wawasan bagi penulis.
3. Mengetahui pemanfaatan TIK oleh guru dalam pembelajaran.
4. Mengetahui peranan penggunaan TIK dalam pendidikan
5. Memberikan informasi bagi guru/calon guru tentang TIK dan pemanfaatannya dalam proses pembelajaran.
6. Mengetahui Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam pemanfaatan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian TIK
1. Pengertian Teknologi
Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologia, techne yang berarti ‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu pada objek benda yang dipergunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras.
Dalam pengertian yang lebih luas, teknologi dapat meliputi pengertian sistem, organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, pengertian teknologi menjadi semakin meluas, sehingga saat ini teknologi merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan dan pengetahuan tentang alat dan keahlian, dan bagaimana ia dapat memberi pengaruh pada kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada di sekitarnya.
Jadi teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal. Dengan demikian, secara sederhana teknologi bertujuan untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia. Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda da pat disebut teknologi.
2. Pengertian Teknologi informasi dan komunikasi
Terdapat banyak pengertian mengenai TIK atau Teknologi Informasi dan Komunikasi, diantaranya dipaparkan sebagai berikut :
1. Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, Dictionary of Information Technology, Glasgow,UK,1991
“Information Technology (IT) the handling of information by electric and electronic (and microelectronic) means.”Here handling includes transfer. Processing, storage and access, IT special concern being the use of hardware and software for these tasks for the benefit of individual people and society as a whole”
Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa teknologi informasi adalah kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.
2. Menurut Puskur Diknas Indonesia, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
a. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
b. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
3. Menurut Susanto (2002) informasi merupakan hasil dari pengolahan data namun tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.
Jadi pengertian TIK adalah sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data/informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006:6)
Teknologi informasi juga adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
3. Pengertian TIK dalam bidang pendidikan
Pemanfaatan TIK dalam pendidikan di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pendidikan masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya interaksi timbal balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari narasumber belajar atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan movie) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi.
Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih lebih bila materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan berdasar teknologi internet, memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK.
B. Sarana dan Prasarana, Fasilitas, Dan Perangkat Pendukung Pemanfaatan TIK
Beberapa sekolah kini telah memiliki laboratorium komputer dan internet, khusus sekolah-sekolah yang berlokasi di kota atau tidak jauh dari perkotaan lebih lengkap fasilitas ini dibandingkan dengan sekolah yang berlokasi di pedesaan. Hampir seluruh kota dijumpai sekolah-sekolah yang telah menyediakan fasilitas laboratorium komputer dan internet. Berbeda dengan sekolah yang ada di pedesaan, sarana dan fasilitas TIK masih jarang di temui. Hanya beberapa sekolah yang memiliki sarana tersebut, itu juga hanya satu unit komputer dengan perangkat pendukung (software ataupun hardware) yang hanya seadanya.
Pada sekolah-sekolah yang telah dibilang lebih maju, dan kebanyakan berlokasi di kawasan perkotaan, selain tersedianya laboratorium komputer dan internet, beberapa sekolah telah melengkapi sarana lain yang berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu berbagai media elektronik lainnya seperti proyektor LCD yang dilengkapi laptop, pengeras suara, dll.
Ketersediaan sarana TIK sangat berpengaruh kepada guru dalam hal memilih varian sumber pembelajaran yang dipilih. Seperti yang dikemukakan oleh Mohammad Juri, MPd. (Madura, 14 Januari 2008) yang mengatakan ketidakvariativan guru dalam memilih sumber belajar, diantaranya disebabkan oleh minimnya pengetahuaan dan kemampuan menggunakan media pembelajaran yang maju seperti penggunaan komputer. Seperti alasan-alasan yang umum disampaikan oleh para guru, misalnya tidak ada fasilitas komputer di sekolah, fasilitas yang tidak lengkap dikarenakan tidak dana untuk pengadaan, dan terlebih-lebih sikap guru yang kurang proaktif dalam menghadapi kemajuan ICT.
C. Peranan TIK dalam Bidang Pendidikan
Pengembangan Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kenyataan menunjukan TIK telah membawa perubahan penting dalam perkembangan peradaban dunia terutama ekonomi. Bahkan abad ke-21 diyakini akan menjadi abad baru yang disebut era informasi-ekonomi (digital-economic) dengan ciri khas perdagangan yang memanfaatkan peralatan elektronik (electronic commerce). Keadaan ini mengakibatkan adanya pergeseran paradigma strategis pembangunan masyarakat dunia dari era industri menuju informasi.
Dari berbagai peranan TIK salah satunya yaitu peranan Teknlogi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan (e-education) tidak dapat dihindarkan lagi. Misalnya tidak mungkin lagi mengecek jumlah siswa yang hadir mengikuti pelajaran dari tahun ke tahun hanya dengan catatan di buku tahunan saja, demikian juga hasil nilai siswa yang diperoleh selama mengkuti pendidikan hanya mengandalkan buku nilai guru, leger sekolah atau buku induk sekolah, begitu pula pekerjaan sederhana apapun, pekerjaan akan menjadi lebih efisien jika menggunakan computer. Pendidikan yang menggunakan sarana TIK terutama internet biasa disebut e-education.
Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia pada masa yang mendatang hubungannya dengan perkembangan TIK sebagai berikut :
1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan cara belajar jarak jauh (distance learning). Untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama pendidikan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi internet secara maksimal dapat memberikan efektivitas dalam hal waktu, tempat bahkan meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Terjadinya sharing resource (berbagi sumber daya) antara lembaga pendidikan dan pelatihan .
3. Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya misalnya guru dan laboratorium berfungsi sebagai fasilitator bukannya sumber informasi.
4. Penggunaan perangkat informasi interaktif seperti CD-ROM multimedia yang secara bertahap akan menggantikan fungsi papan tulis.
Manfaat internet bagi bidang pendidikan di Indonesia antara lain akan mendapatkan akses keperpustakaan, direktori sekolah, para pakar dapat melalukan perkuliahan secara online, penyediaan sarana informasi akademik lembaga pendidikan secara online, dapat melaksanakan kerjasama dengan lembaga lain melalui internet serta melakukan marketing dan promosi hasil karya penelitian secara lebih efisien. Disamping itu kita dapat merancang program artificial intelegence untuk membuat sebuah model rencana pengajaran.
Perkembangan TIK di bidang pendidikan memungkinkan adanya sistem belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungan antara siswa/mahasiswa dengan guru/dosennya. Melihat nilai siswa/mahasiswa secara online, mengecek keuangan, mengecek jadwal sekolah/kuliah mengirimkan berkas tugas yang diberikan guru/dosen. Sistem pendidikan TIK terbukti telah berhasil menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan nilai rata-rata ujian.
D. Pemanfaatan TIK oleh Guru
Dalam berbagai hasil penelitian dan tulisan mensinyalir ada sekitar 70 s/d 90% guru dalam pemanfaatan kemajuan TIK dalam proses pembelajaran dan kegiatan lain dianggap masih gagap teknologi. Jika kondisi ini benar demikian, alangkah menyedihkan dan bahkan menyakitkan, betapa tidak, sebab di tengah didengungkannya pembelajaran interaktif (e-learning) yang juga harus melibatkan guru-gurunya dalam bidang studi apapun, alangkah ironis kalau gurunya sendiri tidak pernah sedikitpun menjamah teknologi informasi yang kini telah merambah kesemua sisi kehidupan manusia atau dengan kata lain sudah mendunia.
Pemanfaatan TIK oleh guru dalam pembelajaran masih sangat minim. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan guru dalam mengoperasionalkan sarana tersebut, sehingga guru tidak dapat memanfaatkannya dalam proses pembelajaran.
Di sekolah yang termasuk perkotaan, guru sudah melaksanakan praktek TIK bagi guru dan siswanya, namun pemanfaatan TIK bagi siswa masih sebatas pada mata pelajaran TIK, dan guru belum memanfaatan TIK dalam proses pengajaran mata pelajaran yang lain. Ada juga sekolah yang termasuk favorit, mereka telah menggunakan TIK dalam pembelajaran mata pelajaran yang lain. Banyak kasus lain tentang keberagaman tingkat pemakaian dan pemanfaatan TIK ini.
Berbeda dengan sekolah yang ada di pedesaan, pemanfaatan masih belum optimal. Komputer yang ada di sekolah paling hanya 1 unit komputer saja, itu juga di simpan di kantor. Guru yang menguasai keterampilan dalam bidang TIK hanya satu dua guru saja, itu juga guru muda. Kebanyakan guru tidak fasih dalam menggunakan komputer, apalagi internet. Para guru menggunakan komputer sekedar untuk mengetik dengan MS Word itupun tidak paham semua fasilitas di program itu, apalagi mendengar e-mail, browsing web, dan lainnya.
Dalam sebuah artikel, menurut pengakuan Adari salah satu guru di SDN Menteng 3, Harry Pujianto mengaku mengajar dengan menggunakan laptop sangat menantang, menimbulkan rasa ingin tahu, dapat membedakan keberhasilan pembelajaran menggunakan laptop dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan cara konvesional. Murid lebih menyukai pelajaran Matematika dan IPA. Kondisi ini sangat berlainan pada kondisi umumnya dimana siswa biasanya merasa takut dan tidak pede terhadap mata pelajaran yang berbau eksakta, atau pelajaran yang melibatkan hitung-menghitung, dan juga mata pelajaran yang menggunakan praktek dalam laboratorium seperti pembelajaran sains.
E. Kendala Guru Dalam Penggunaan dan Pemanfaatan TIK
Kebanyakan di setiap sekolah, belum semua guru mau menerima keberadaan TIK. Banyak alasan mengapa guru tersebut bersikap demikian, misalnya mereka merasa cukup dengan proses pembelajaran yang selama ini sudah mereka lakukan, meskipun tidak menggunakan dan memanfaatkan TIK tujuan pembelajaran masih dapat tercapai.
Masih ada guru yang beranggapan tidak menggunakan komputer dan TIK dalam proses pembelajaran bukan hal mengganggu jalannnya pelajaran, karena guru merasa tidak mendapatkan fasilitas komputer saat mengajar, jadi inilah yang membuat mereka merasa tidak perlu untuk tahu cara menggunakan komputer. Kasus ini terjadi pada guru-guru yang sudah berusia tua, walaupun yang guru yang junior pun masih ada yang gagap pada kemanjuan TIK.
Adapun alasan lain para guru dalam penggunaan komputer dan TIK adalah ketidakmampuan guru dalam berbahasa inggris, dimana bahasa inggris sangat dominan dipakai dalam pengoperasionalan komputer dan TIK.
Terbatasnya sarana, prasarana dan fasilitas membuat proses penggunaan dan pemanfaatan TIK terhambat. Guru tidak bisa menggunakannya dalam proses pembelajaran apabila sarana, prasarana dan fasilitas tersebut tidak menunjang yaitu tidak seimbangnya dengan banyaknya siswa. Meskipun ada keinginan sekolah untuk pemenuhan fasilitas tersebut, namun media TIK masih sangat mahal sehingga masih sulit untuk mengimplementasikannya.
Menurut Machfud dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur (20 April 2008), dilema yang muncul di lapangan, dari berbagai upaya yang telah dilaksanakan untuk membantu para guru mengenala TIK, terganjal di tengah jalan, penyebabnya adalah; 1) takut akan kesalahan yang diperbuat, sehingga dapat mengakibatkan kerusakan media; 2) merasa usianya sudah tua, sehingga kurang bermanfaat bagi dirinya; 3) kurang memahami bahasa teknik TI (bahasa inggris); 4) banyaknya rutinitas di luar pelajaran TIK.
Menurut Gunawan (Jawa Pos, 26 Januari 2008), di lapangan tenaga pendidik hanya banyak disuguhi berbagai diklat, pelatihan dengan materi yang berkisar pada kurikulum, pakem (contextual learning), MBS (manajemen berbasis sekolah) dan materi lain yang berhubungan langsung dengan tugas guru di kelas. Jarang ada pelatihan guru yang bersifat pembekalan tentang suatu keterampilan atau keahlian khusus, misalnya aplikasi TIK, padahal pelatihan seperti ini tidak kalah penting dan bermanfaat bagi guru, terutama guru yang masih gagap teknologi. Menurutnya ada beberapa faktor yang menjadikan para guru masih gagap TIK, pertama, Lokasi, bagi guru yang mengajar di daerah terpencil, teknologi canggih seperti komputer bukanlah sesuatu yang urgen untuk dikuasai karena kebutuhan untuk menggunakan sangat rendah. kedua, kesadaran yang masih rendah mengenai mengenari arti penting teknologi untuk menunjang profesi guru dalam menyelesaikan tugas, Ketiga, tidak adanya kesempatan dan peluang untuk bisa lebih dekat dengan teknologi canggih.
F. Upaya dalam Mengatasi Kendala Guru Dalam Penggunaan dan Pemanfaatan TIK
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengadakan pendekatan persuasif tentang pentingnya TIK dalam pembelajaran. Pendekatan tersebut dapat dilakukan dengan diadakannya seminar tentang apa yang di maksud TIK, peranan, manfaat dan pentingnya TIK, dan seminar lainnya. Bisa juga melalui forum diskusi dan kegiatan lainnya.
Meskipun sarana dan prasarana untuk pemanfaatan TIK sudah lengkap, apabila kemauan dari para guru tidak muncul maka hal tersebut sia-sia. Apabila guru mempunyai kemauan untuk belajar dan keinginan dalam mengembangkan kemampuannya dalam bidang TIK maka hal tersebut dapat membantu dalam pengembangan dan pemanfaatan komputer dan TIK.
Selanjutnya, mengadakan pelatihan-pelatihan. Misalnya : pelatihan komputer program windows, pembuatan bahan ajar, dan pembuatan e-mail dan blog. Dengan diadakanya pelatihan, setidaknya guru dapat mengoperasionalkan dan memanfaatkannya dalam proses pembelajaran.
Kebutuhan akan kemampuan para guru dalam pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran telah direspon sangat positif oleh beberapa sekolah. Kenyataan dilapangan ditemukan bahwa beberapa sekolah telah memberikan pelatihan dan atau mengirimkan para guru mengikuti pelatihan komputer dan internet. Ini dilakukan oleh pimpinan sekolah dengan maksud agar para guru tidak gagap terhadap pemakaian komputer dalam pemanfaatan TIK.
Peran lembaga atau institusi diluar sekolah juga sangat diperlukan dalam andilnya dalam memajukan dunia pendikan dasar dan menengah. Mereka yang peduli telah turut aktif memberikan kemampuan para guru dalam menggunakan komputer maupun internet, seperti pada Jurusan Teknik Informatika FTI-ITS Surabaya telah mengadakan workshop pemrograman bagi 53 guru dari 12 madrasah dari 3 kota di Jatim. Menurut pemrakarsa kegiatan ini, ke depan para guru madrasah di Jatim tidak gagap teknologi lagi, karena mereka telah dilatih untuk mengaplikasikan piranti lunak (software) pembelajaran berbasis multimedia yang diharapkan dapat membantu mengembangkan pola pembelajaran bagi siswanya.
Upaya yang lainnya yaitu dalam pengadaan media yang jumlahnya masih kurang. Untuk pengadaan media yang masih kurang, sekolah dapat mengambil anggarannya dari RAPB maupun BOS. Selain itu juga, sekolah bisa menjalin pola kemitraan dengan pihak-pihak yang peduli dengan pendidikan, salah satunya yaitu dengan menjalin kemitraan dengan perusahaan yang beroperasi di sekitar lingkungan sekolah melalui program comunity development/comdev). Perusahaan tersebut setidaknya dapat membantu sekolah dalam pemenuhan media.


BAB III

KESIMPULAN

TIK adalah suatu alat atau media yang dapat digunakan untuk transfer data baik satu arah maupun dua arah. Dengan pesatnya perkembangan TIK ini sangat berguna dalam dunia pendidikan karena guru dan lembaga sekolah pun mendapatkan kemudahan dengan memanfaatkan TIK dalam melaksanakan tugas pokoknya. Materi pembelajaran dapat dibuat menjadi lebih menarik. Selain itu, siswa dan guru dapat mendapatkan pengkayaan materi ajar sehingga akan meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi.
Pemanfaatan TIK oleh guru dalam pembelajaran masih sangat minim. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan guru dalam mengoperasionalkan sarana tersebut, sehingga guru tidak dapat memanfaatkannya dalam proses pembelajaran.
Di sekolah yang termasuk perkotaan, guru sudah melaksanakan praktek TIK bagi guru dan siswanya, namun pemanfaatan TIK bagi siswa masih sebatas pada mata pelajaran TIK, dan guru belum memanfaatan TIK dalam proses pengajaran mata pelajaran yang lain. Ada juga sekolah yang termasuk favorit, mereka telah menggunakan TIK dalam pembelajaran mata pelajaran yang lain. Banyak kasus lain tentang keberagaman tingkat pemakaian dan pemanfaatan TIK ini.
Berbeda dengan sekolah yang ada di pedesaan, pemanfaatan masih belum optimal. Komputer yang ada di sekolah paling hanya 1 unit komputer saja, itu juga di simpan di kantor. Guru yang menguasai keterampilan dalam bidang TIK hanya satu dua guru saja, itu juga guru muda. Kebanyakan guru tidak fasih dalam menggunakan komputer, apalagi internet. Para guru menggunakan komputer sekedar untuk mengetik dengan MS Word itupun tidak paham semua fasilitas di program itu, apalagi mendengar e-mail, browsing web, dan lainnya.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan TIK antara lain :
• Belum semua guru mau menerima keberadaan TIK
• Belum semua guru mampu menguasai dan menggunakan media TIK
• Terbatasnya sarana, prasarana dan fasilitas TIK
• Harga media TIK yang masih mahal
Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi kendala dalam pemanfaatan TIK, yaitu :
• Mengadakan pendekatan persuasif tentang pentingnya TIK
• Mengadakan pelatihan-pelatihan, misalnya pelatihan program windows, pembuatan bahan ajar dalam power point, pembuatan e-mail dan blog.
• Pengadaan media yang jumlahnya masih kurang (dapat menggunakan dana dari RAPB maupun BOS).
• Menjalin pola kemitraan dengan pihak-pihak yang peduli dengan pendidikan (kemitraan bisa dijalin dengan perusahaan yang beroperasi disekitar lingkungan sekolah melalui program community development/comdev).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar