Translate

Cara Pasang dan Kumpulan situs Animasi untuk di pojok blog

Kamis, 13 Juni 2013

fungsi kurikulum

PENGANTAR

·      Individu Manusia
Hasil penelitian institusi menurut LIPI ( Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ) ialah :
a.    Dari Tenaga              11%
b.    Dari tangan               1,5%
c.    Dari mulut               1%                     100%
d.   Dari mata                  83%
e.    Dari hidung              3,5%
Ø  Melihat setelah 3 jam menjadi 72%, setelah 3 hari menjadi 20%
Ø  Mendengar setelah 3 jam menjadi 70%, setelah 3 hari menjadi 15%
Ø  Melihat dan mendengar setelah 3 jam menjadi 83%, setelah 3 hari menjadi 65%

HAKEKAT KURIKULUM

       Teori atau cara belajar mengajar:

1.      Pola Konsep , yaitu Mendikte
2.      Pola Instruksi, yaitu perintah kepada murid dengan memberikan tugas
3.      Inquiri, yaitu Menyadarkan otak secara tidak langsung seperti menulis tanpa disuruh terlebih dahulu.
4.      Cara Belajar Mahasiswa Aktif (CBMA) yaitu membiuat rangkuman di akhir



A.    PENGERTIAN KURIKULUM
       Pengertian Kurikulum Menurut Para Pakar
1.    Hilda Taba
     Kurikulum merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anakanak untuk berpartisipasi sebagai abggota masyarakat yang produktif yang pada dasarnya setiap kurikulum mempunyai komponen-komponen tertentu seperti; tujuan seleksi, organisasi dan isi bahan pelajaran. bentuk kegiatannya merupakan belajar mengajar dan evaluasi hasil belajar.

2.    Prof. Dr. H. E. Koswara, MED
a.                                           = Jarak yang harus ditempuh
b.      MP                              =  Jumlah pada pelajaran
c.       MP+K                         = Jumlah mata pelajaran + Kegiatan
d.      MP+K+SS+TP            = Jumlah mata pelajaran + kegiatan + Segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi siswa sesuai dengan Tujuan Pendidikan yang diharapkan.
*   MKDU = Mata Kuliah Dasar Umum ( yang pernah ditempuh di SLTA)
*   Di perguruan tinggi
1.                              = 155            100%
2.      Mata Kuliah anda       = 60 materi
3.      Mata Kuliah    = * MKDU (mata kuliah dasar umum)
                           *  MKDK (mata kuliah dasar khusus)
 * MKS (Mata kuliah khusus), contoh; perencanaan pembelajaran, pengembangan     kurikulum evaluasi pembelajaran, psikologi pendidikan, dan sebagainya.
 * MP (Mata kuliah pilihan), yaitu mata kuliah bilamana 3 mata kuliah diatas tidak mencukupi  SKS yang ditentukan.
* Mulok (Muatan Lokal), contoh: Aswaja, praktikum ibadah, PPL, KKN (Kuliah Kerja Nyata), siding skripsi, ujian konferehensif, dan sebagainya.

B. FUNGSI KURIKULUM
Reserved: B
Reserved: AReserved: FReserved: DReserved: EReserved: COval: G
                                                                                                                                                                                             
Keterangan
1.    Kurikulum berfungsi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
2.    Fungsi kurikulum bagi sekolah
3.    Fungsi kurikulum bagi sekolah yang diatasnya
4.    Fungsi kurikulum bagi seorang guru
5.    Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
6.    Fungsi kurikulum bagi pengawas atau superviser
7.    Fungsi kurikulum bagi masyarakat
*   Tugas : jelaskan maksud lingkaran diatas!
*   Jawaban :  
1.      Fungsi Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi sekolah atau pengawas, berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulurn itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagimasyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar. Yang mana semua fungsi-fungsi itu saling berkesinambungan. Dalam gambar di atas memiliki makna bahwa masing-masing gambar yang diarsir itu bermakna saling berkaitannya antara satu fungsi dengan fungsi lainnya.
v  Maksud A Dengan F
Menurut Alexander Inglis (dalam Hamalik,1990) dalam bukunya Principle of Secondary Education (1918), mengemukakan 6 fungsi kurikulum yaitu fungsi penyesuaian, fungsi pengintergrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan , dan fungsi diagnostic
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:
A.  Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baiklingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Olehkarena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
B.   Fungsi Integrasi (the integrating function)
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat.Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya.
C.    Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik.
D.    Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)
Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatuhal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
E.    Fungsi Pemilihan (the selective function)
Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagisiswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.
F.    Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-kelemahannya.
v  MAKSUD 1 Dengan 7
Sedangkan, menurut Hendyat Soetopo Wanty Soemanto (2006) fungsi kurikulum sesuai dengan peran dan fungsinya yaitu, kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, fungsi kurikulum bagi sekolah, fungsi kurikulum bagi sekolah diatasnya, fungsi kurikulum bagi seorang guru, fungsi kurikulum bagi kepala sekolah, fungsi kurikulum bagi pengawas, fungsi kurikulum bagi masyarakat.
1.Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan
Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendididkan. Dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baiksegi agama, idiologi, kebudayaan, maupun kebutuhan negara itu sendiri. Dengan demikian, di negara kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka:1) Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, 2) Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu, 3) kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
2. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan.
Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersang kutan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi: a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.
3. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya.
1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulum yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Penyiapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenalisi, organisasi, maupun cara mengajar.
4. Fungsi Kurikulum Bagi Guru.
 Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.
5. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah.
Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
6. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor).
Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
7. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat.
Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilai serta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah.
v  HUBUNGAN ANTARA A-F DENGAN 1-6
A.  Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
1.Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan
Mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Olehkarena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
1) Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, 2) Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu, 3) kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Dari dua poin di atas memiliki arti hubungan bahwa dengan kurikulum siswa dituntut dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam mencapai tujuan pendidikan yang sedang ia jalani dalam peroses belajar. Penyesuaian tersebut harus dinamis dan sesuai dengan kondisi perubahan lingkungannya. Yang mana semua itu sudah dalam.

B.   Fungsi Integrasi (the integrating function)
2. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan.
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat.Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya.
Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersang kutan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi: a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.
Dari dua pembahasan di atas hubungannya adalah kurikulum adalah alat mencpitakan pribadi siswa yang utuh dapat hidup berintegrasi dengan masyarakatnya. Dalam hal ini dapat dihasilkan dari semua peraturan-peratuan kurikulum itu sendiri yang sedang berlangsung disekolah tempat siswa belajar.
C.    Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)
3. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya.
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik.
1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulum yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Penyiapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenalisi, organisasi, maupun cara mengajar.
Maka hubungannya dalam hal ini, kurikulum memilki peran sebagai penghubung pendidikan siswa ke jenjang berikutnya sesuai dengan kemampuan dan perbedaan yang dimiliki oleh siswa, yang mana kurikulum benar-benar mengatur perkembangan siswa ke masa depan sesuai dengan perbedaan yang mereka miliki.
D.    Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)
4. Fungsi Kurikulum Bagi Guru.
Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembangan kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.
Hubungan dari dua bahasan di atas adalah guru adalah sosok yang bukan hanya pelaksana kurikulum namun lebih dalam lagi sebagai penunjang pengembangan persiapan untuk siswa dalam melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi agar lebih siap lagi untuk terjun ke dalam lingkungan masyarakat dengan persiapan yang matang.
E.    Fungsi Pemilihan (the selective function)
5. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah.
Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagisiswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.
Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
Kemudian dalam dua poin ini hubungannya adalah kurikulum menjadikan kepala sekolah sebagai pengontrol dan penguasa dalam mengatur sekolah yang dipimpinnya agar mampu benar-benar dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan kemampuan yang ia miliki demi tercapainya cita-cita yang siswa inginkan.
F.    Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
6. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor).
Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-kelemahannya.
Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
Berikutnya hubungan kedua poin ini adalah, melalui kurikulum para pengawa dituntut agar dapat menyempurnakan dan memprbaiki peningkatan mutu pendidikan demi terciptanya siswa yang benar-benar bisa memahai kekurangan dirinya agar ia bisa memperbaiki kekurangan tersebut, dan memahami sejauh mana kemampuan yang ia miliki agar lebih dikembangkan lagi.
*      Fungsi kurikulum bagi sekolah yang diatasnya dibagi menjadi 2: 1)Fungsi kesinambungan, contoh: Paud          Taman Kanak-kanak        SD       SMP
 SMA ….., 2) Fungsi Penyiapan tenaga, seperti: tenaga guru yang baru harus disiapkan untuk memahami kurikulum.

C.    JENIS-JENIS KURIKULUM

1.        Subjek Kurikulum (Subject Curriculum)
       Kurikulum menguat ke sejumlah mata pelajaran yang berpusat yang artinya, kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran yaitu identik dengan sentral kurikulum, begitu juga pelajaran yang diajarkan secara terpisah-pisah namanya separated curriculum.
2.        Activity Curriculum
       Kurikulum ini muncul akibat kritikan atau kecaman para ahli terhadap subjek hukum yang dianggap sebagai kurikulum yang memberikan pengetahuan yang terpisah-pisah (faxmentaris). Disamping itu, kurikulum ini dianggap dalam poses belajar mengajarnya membuat anak pasif. Dengan demikian munculah semacam kurikulum yang membuat anak aktif yang disebut activity curriculum.
3.        Experience Curriculum (berpengalaman)
       Kurikulum ini menghendaki atas dasar pengalaman langsung agar pelajaran lebih bermanfaat, karena subjek kurikulum terlalu mengutamakan pengalaman manusia pada masa yang lalu yaitu kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyag kita
4.        Live Curriculum
       Kurikulum ini memberikan pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan anak dalam lingkungan masyarakatnya.
5.        Core Curriculum
       Ada ahli yang berusaha memperbaiki segala kekurangan yang terdapat pada subjek kurikulum. Mereka senantiasa berusaha mengadakan perbaikan segala bentuk kurikulum yang disebut core curriculum.

D.    ORGANISASI KURIKULUM

Organisasi kurikulum terbagi menjadi:
1.      Separate Subject Curriculum  (SSC)
2.      Correlate Curriculum
3.      Integrate Curriculum
Keterangan
       Kurikulum yang menyajikan bahan pelajaran dalam subjek mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang satu lepas dari yang lain. SSC ini berasal dari bahasa yunani kuno yang mengajarkan tentang kesusastraan, matematika dan ilmu pengetahuan ditambah dengan music dan atletik. Salah satu  ciri kurikulum ini adalah berorientasi pada mata pelajaran. Bahan pelajaran ditetapkan dengan buku. Oleh karena itu, buku merupakan alat atau sumber yang utama bagi kegiatan pembelajaran.
Beberapa kebaikan SSC diantaranya:
a.    Bahan pelajaran dapat disajikan secara ogis dan sistematis. Contoh; SD,                         1 tahun ialah 2 semester (tri semester, catur wulan) yang terdiri dari 12 bulan. SD seharusnya memakai tri semester. Dan seterusnya.
b.    Organisasi kurikulum ini sederhana, mudah direncanakan, dan mudah dilaksanakan.
c.     Kurikulum ini mudah dimulai. Bertujuan menyampaikan sejumlah pengetahuan, pengertian dan kecakapan-kecakapan yang mudah dimulai dengan ujian dan tes.
d.   Kurikulum ini juga dipakai di perguruan tinggi
e.    Kurikulum ini telah dipakai berabad-abad lamanya dan sudah menjadi tradisi
f.       Kurikulum ini lebih memudahkan seorang guru
g.    Kurikulum ini mudah untuk dirubah, contoh:
-          Kurikulum di daerah masih tradisional :  1+1 = 2
-          Kurikulum di daerah berkembang         :  sudah mulai berpikir 1+1 apa?
-          Kurikulum di daerah maju                     :  1+1=2, menghasilkan apa?
-          Kurikulum di daerah modern                 : 1+1=2, setelah ada hasilnya, 5 tahun yang akan datang dampaknya apa?
TOKOH-TOKOH YANG BERPENGARUH TERHADAP KURIKULUM
1.    Plato < 1500 tahun
2.    John Amos Comenius (1592-1672)
3.    John Locke (1632-1704)
4.    Jean Jacques (1712-1778)
5.    Johan Hanrich (1746-1827)
6.    Frederick Frobel (1782-1852)
7.    Johan Frierik Herbart (1776-1841)
8.    Edward Lee Thorndike (1874-1950)
9.    John Dewey
Penjelasan no 7 (Johan Frierik Herbert)
  Johan mengungkapkan bahwa tujuan pengalaman langsung hendaknya tidak semata-mata diberikan sekedar memperoleh pengalaman langsung menjadi pengetahuan.
  Langkah-langkah yang dilaksanakan menurut Herbert adalah sebagai berikut:
1.    Persiapan (planning)
2.    Penyajian
3.    Bahan yang harus di sosialisasikan
4.    Generalisasi
5.    Aplikasi
1.      Langkah persiapan
     Guru harus menyiapkan anak secara mental dengan menghidupkan bahan “apersefsi” yakni apa yang telah diketahui anak tentang apa yang akan diajarkan sehingga bahan dapat dipahaminya.
2.      Penyajian
     Guru harus menggunakan metode-metode mengajar yang cocok serasi. Guru tidak mengajarkan bahan itu terlepas-lepas karena apabila informasi lepas tidak fungsional.
3.      Bahan yang harus di sosialisasikan
     Dengan hal-hal yang bersamaan dengan tempat-tempat lain dan pada masa-masa yang berlainan, juga harus mengetahui karakteristik sekolahnya (lokasi, jumlah murid, kelas, dan lain-lain).
SEORANG GURU DALAM ORIENTASI UMUM KEGIATAN PPL
Ada 11 poin yang harus ditempuh:
1.    Merumuskan tujuan pengajaran
2.    Penerapan strategi belajar mengajar
3.    Pengunaan media instruksional (peta, bola dunia, dll) dan sumber belajar dalam proses belajar mengajar
4.    Pengembangan kegiatan belajar mengajar
5.    Penguasaan ketrampilan pengajaran
6.    Pengelolaan dan penafsiran nilai tes hasil pembelajaran
7.    Pelaksanaan pelajaran remedial (nilai dibawah KKM) dan program remedial (keseluruhan dalam kelas)
8.    Penyusunan program pengajaran
9.    Penyelenggaraan administrasi sekolah
Administrasi terbagi menjadi 2, yaitu:
a.       Administrasi intern: seorang guru membuat RPP, data kepegawaian, biodata guru, pengalaman mengajar, data base individu, status pekerjaan, SK guru, SK honorer, SK kepegawaian, dll.
b.      Administrasi ekstern: biodata siswa, buku raport, daftar nilai, absensi kelas, daftar kurikulum, daftar siswa per kelas, kalender pendidikan, visi misi sekolah, jumlah ketenagaan, daftar inventaris, dll.

10.    Ketata usahaan sekolah
11.    Evaluasi program pengajaran

       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar